TNI dan Tim Gabungan Gunakan Mesin Pompa Air Padamkan Karhutla di Desa Gambut Jaya, Didukung Masyarakat dan Pemkab Muaro Jambi

Muaro Jambi – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali melanda Desa Gambut Jaya, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi. Ratusan hektare lahan gambut terbakar, memicu aksi cepat dari berbagai pihak untuk mengendalikan api agar tidak meluas ke wilayah lain.

Tim gabungan pemadaman karhutla desa gambut jaya

Sebanyak 126 personel gabungan dikerahkan ke lokasi. Mereka berasal dari TNI, Manggala Agni, BPBD Muaro Jambi, Polri, Komunitas Masyarakat Peduli Api (KMPA), perusahaan pemegang konsesi TCP Rimba Hutani Mas, serta masyarakat umum lainnya

Bersinergi dalam upaya pemadaman

TNI menurunkan 21 personel dari Kodim 0415/Jambi yang dipimpin langsung oleh Kapten Inf Yulian Timur, Danramil 415-06/Pijoan.

Kami dibawah pimpinan Kapten Inf Yulian Timur, Danramil 415-06/Pijoan. bersama seluruh unsur bahu-membahu di lapangan. Upaya pemadaman tidak bisa dilakukan sendiri, karena medan sulit dan api menyebar cepat. Sinergi adalah kunci,” ujar salah satu anggota TNI dilokasi

jambiaktual.co.id

Dalam proses pemadaman, tim menggunakan mesin pompa air portabel, termasuk unit Tohatsu, serta selang panjang dan perlengkapan pemadam lainnya. Penyemprotan air dilakukan secara intensif di titik api utama, sementara beberapa personel lainnya membuat sekat bakar untuk mencegah penyebaran.

Selain unsur resmi, masyarakat setempat juga turut serta dalam membantu proses pemadaman. Partisipasi warga, khususnya melalui relawan KMPA dan kelompok tani peduli api, menjadi bagian penting dari kekuatan di lapangan.

Kami bantu semampunya karena asap sudah mulai masuk ke permukiman. Ini bukan hanya tugas petugas, tapi juga tanggung jawab bersama,” ujar salah seorang warga Desa Gambut Jaya.

Jambi aktual

Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi turut memberikan dukungan, baik secara logistik maupun koordinasi lapangan. Pemkab juga meminta aparat penegak hukum melakukan penyelidikan terhadap penyebab kebakaran, yang diduga berasal dari aktivitas pembukaan lahan oleh oknum masyarakat dan kelompok tani.

> “Kami minta ada tindakan tegas terhadap pelaku pembakaran. Jangan sampai peristiwa ini terus berulang dan merugikan semua pihak,” tegas warga lainnya.

 

Hingga saat ini, proses pemadaman masih berlangsung. Tim gabungan terus bekerja siang dan malam demi menekan laju api dan meminimalkan dampak karhutla terhadap lingkungan serta masyarakat sekitar.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *