Kerinci – Jambiaktual.co.id Sejumlah guru honorer di SMPN 6 Kerinci menyampaikan keluhan terkait pembayaran gaji yang diduga tidak sesuai dengan laporan pertanggungjawaban (SPJ) dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Informasi ini memicu perhatian kalangan aktivis, yang mendesak Pemerintah Kabupaten Kerinci untuk segera melakukan evaluasi.
Keluhan Guru Honorer
Berdasarkan informasi yang dihimpun awak media, beberapa guru honorer mengaku menerima gaji jauh di bawah nominal yang tercatat di SPJ.
“Kalau di SPJ, rata-rata gaji honorer tertulis sejuta lebih per triwulan, tetapi kebanyakan kami menerima sekitar seratus ribu per bulan. Ada juga kabar beberapa guru tidak mau tanda tangan, namun tanda tangannya tetap tercantum,” ujar salah satu sumber yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Selain soal gaji, sumber tersebut juga menyoroti gaya kepemimpinan kepala sekolah yang dinilai kurang komunikatif terhadap guru yang berbeda pendapat.
“Siapa yang tidak sependapat, biasanya akan dikucilkan. Guru yang kritis juga diancam pengurangan jam mengajar. Kami berharap ada pergantian kepala sekolah demi kenyamanan bekerja,” tambahnya.
Aktivis Angkat Bicara
Jamal, aktivis LSM Fakta, mengatakan pihaknya prihatin atas dugaan yang berkembang di SMPN 6 Kerinci. Ia meminta bupati untuk segera bertindak.
“Pemimpin seharusnya membina, bukan menekan. Kami berharap Bupati Kerinci mengevaluasi kinerja kepala sekolah tersebut, dan bila diperlukan, melakukan pergantian demi kebaikan guru dan siswa,” ujar Jamal.
Belum Ada Tanggapan dari Kepsek
Hingga berita ini diterbitkan, Kepala SMPN 6 Kerinci, Masriani U, belum memberikan tanggapan terkait dugaan yang disampaikan para guru honorer tersebut