Dugaan Penyimpangan Dana BOS di SMPN 6 Kerinci, Aktivis LSM Akan Lapor ke Penegak Hukum

KERINCI – jambiaktual.co.id Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 6 Kabupaten Kerinci kembali menjadi sorotan publik. Sejumlah pihak menduga telah terjadi penyimpangan dalam pelaporan penggunaan dana tersebut. Dugaan ini mencuat setelah beberapa narasumber mengaku melihat indikasi ketidaksesuaian antara barang yang dilaporkan dalam SPJ dengan fakta di lapangan.

Informasi yang diperoleh menyebutkan adanya sejumlah inventaris sekolah yang berasal dari sumbangan siswa dan guru, namun diduga dicantumkan dalam laporan sebagai pembelian dari Dana BOS. Seorang narasumber yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa Kepala Sekolah, Masriani, diduga mencantumkan pot bunga dan makanan kegiatan sekolah yang sebenarnya berasal dari iuran sukarela, sebagai bagian dari pengeluaran resmi.

“Sering ada kegiatan seperti latihan memasak bersama, yang dananya dari iuran kami sendiri. Tapi kemudian difoto dan dilaporkan seolah itu bagian dari konsumsi rapat yang dibiayai Dana BOS,” ujarnya, Jumat (1/8/2025).

Sumber lainnya juga mengungkapkan bahwa Kepala Sekolah sempat mengambil foto beberapa alat olahraga yang menurutnya dibeli dari sumbangan siswa. Barang-barang tersebut diduga akan dilaporkan sebagai pengadaan melalui Dana BOS.

Menanggapi hal ini, Jamal, seorang aktivis dari LSM Fakta, menyatakan bahwa pihaknya tengah menghimpun data untuk melaporkan dugaan penyimpangan tersebut ke aparat penegak hukum.

“Temuan kami di lapangan mengindikasikan adanya ketidakwajaran dalam pengelolaan dana dan program di sekolah tersebut. Dugaan pungutan liar dan laporan fiktif cukup kuat. Kami akan segera membawa persoalan ini ke jalur hukum,” tegasnya.

Jamal juga meminta agar pihak berwenang segera melakukan pemeriksaan terhadap Kepala Sekolah SMPN 6 Kerinci, agar polemik yang berkembang di masyarakat tidak berlarut-larut.

Hingga berita ini diterbitkan, Kepala Sekolah SMPN 6 Kerinci, Masriani, belum memberikan tanggapan atas sejumlah dugaan tersebut. Upaya konfirmasi yang dilakukan wartawan masih belum membuahkan hasil.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *