Jambi – jambiaktual.co.id Aliansi Wartawan Siber Indonesia (AWaSI) Jambi kembali menggugah kesadaran publik dan menantang kebekuan birokrasi daerah. Dalam rangka menuntut keterbukaan informasi publik dan mendorong percepatan penanganan kasus-kasus dugaan korupsi yang mandek, AWaSI Jambi akan menggelar aksi unjuk rasa serentak di lima kabupaten dan satu kota di Provinsi Jambi.
Ketua AWaSI Jambi, Erfan Indriyawan, SP, mengungkapkan bahwa pemberitahuan resmi telah dilayangkan ke Polda Jambi. Aksi akan digelar bergilir selama empat hari, mulai Senin, 16 Juni hingga Kamis, 19 Juni 2025, dengan rute aksi yang berpindah-pindah setiap harinya.
“Kami akan bergerak dari Sarolangun dan Merangin pada Senin, lanjut ke Kerinci pada Selasa, Kota Sungai Penuh di hari Rabu, dan ditutup dengan Bungo dan Tebo pada Kamis,” jelas Erfan, Sabtu (14/06/2025).
Erfan menegaskan bahwa AWaSI tidak tinggal diam melihat praktik-praktik tertutup dalam pengelolaan anggaran publik di instansi seperti OPD, sekolah, desa, hingga puskesmas. Menurutnya, aliran dana dari APBD, APBN, hingga Dana Desa selama ini seperti masuk ke lorong gelap—tanpa pelaporan transparan yang bisa diakses oleh publik.
“Ini bukan sekadar kelalaian administratif. Ini pembiaran sistemik terhadap hak masyarakat untuk tahu. Negara menjamin hak itu dalam UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Tapi di lapangan? Sunyi senyap,” ujarnya lantang.
Dalam setiap titik aksi, massa juga akan menyambangi kantor Kejaksaan Negeri setempat untuk mendesak kejelasan terkait sejumlah kasus dugaan korupsi yang hingga kini belum ada progres berarti.
Tak hanya menuntut, AWaSI juga mengajak masyarakat sipil, aktivis, hingga organisasi pers lainnya untuk terlibat aktif dalam aksi ini. Mereka menyerukan pentingnya solidaritas demi membangun pemerintahan daerah yang lebih terbuka, bersih, dan akuntabel.
“Ini bukan lagi sekadar kerja jurnalistik. Ini panggilan nurani bagi semua yang peduli terhadap masa depan Jambi,” tutup Erfan.