Latut Subroto Tutup Usia, Tokoh Masyarakat Tionghoa Dilepas dengan Penuh Hormat

Palembang, 28 Mei 2025 jambiaktual.co.id — Kabar duka datang dari keluarga besar Broto. Latut Subroto, seorang tokoh Tionghoa yang dikenal luas di Palembang dan Jambi, wafat pada 21 Mei 2025. Jenazah almarhum disemayamkan selama beberapa hari di Rumah Duka Nirvana, Jalan Karya Baru KM 7, Ruang C dan D, Palembang. Prosesi pemakaman berlangsung khidmat pada Rabu, 28 Mei 2025 pukul 10.00 WIB di Pemakaman Tionghoa Talang Kerikil, Palembang.

Aseng Broto, putra kandung almarhum, membenarkan kabar tersebut saat dikonfirmasi oleh awak media. “Iya, ayah saya dimakamkan di Talang Kerikil,” ungkapnya melalui pesan singkat WhatsApp.

Aseng Broto yang kini menetap di Jambi—tepatnya di Jalan HM Yusuf Nasri, Kelurahan Wijaya Pura—mengisahkan bahwa sebelum berpindah ke Jambi, keluarganya lama bermukim di kawasan Plaju, Palembang. “Meski sekarang tinggal di Jambi, kami sekeluarga rutin pulang ke Palembang, terutama saat Imlek, Cap Go Meh, atau perayaan ulang tahun Dewa di Kelenteng Marga Liauw,” tuturnya.

Sebagai anak ketiga dari 12 bersaudara—9 laki-laki (1 di antaranya telah wafat) dan 3 perempuan—Aseng menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang telah hadir maupun mengirim karangan bunga. “Sekali lagi, saya ucapkan banyak terima kasih atas doa dan simpati yang diberikan,” ujarnya dengan penuh rasa haru.

Di lokasi berbeda, sejumlah tokoh dan pengurus dari Yayasan Sakti Insani Alam serta LSM Cinta Seni Budaya dan Pariwisata turut memberikan penghormatan terakhir. Mereka menilai Aseng Broto bukan hanya dikenal sebagai pengusaha sukses di Jambi, tapi juga sebagai tokoh masyarakat dan pembina aktif di berbagai organisasi sosial dan keagamaan.

“Aseng Broto adalah sosok yang berjiwa sosial tinggi. Ia juga aktif sebagai pengurus di beberapa kelenteng di Provinsi Jambi,” ungkap Joni, Devi Toni, dan Atik, perwakilan dari kedua organisasi tersebut.

Ucapan duka juga datang dari Pemerintah Kota Jambi dan DPRD Kota, khususnya dari Komisi I. “Kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas wafatnya orang tua dari sahabat kami, Aseng Broto. Ia adalah pribadi yang sangat peduli terhadap sesama,” ujar Ependi Alung, salah satu tokoh masyarakat dan sahabat dekat Aseng.

Kepergian Latut Subroto meninggalkan duka mendalam, namun juga jejak kehidupan yang dikenang banyak orang—sebuah warisan keteladanan bagi keluarga dan komunitas Tionghoa di Sumatra Selatan dan Jambi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *