Mahasiswa UIN STS Jambi Gelar Aksi di Kantor Gubernur: Tuntutan Tak Diindahkan, Ricuh Pecah dan Satu Korban Terluka

Jambi,- Puluhan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sulthan Thaha Saifuddin (STS) Jambi menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Gubernur Jambi pada Kamis (26/6/2025), menuntut transparansi dan tanggung jawab pemerintah provinsi atas sejumlah persoalan krusial yang dinilai tak kunjung diselesaikan.

Aksi UNRAS mahasiswa UIN di kantor gubernur Jambi 26/06/2025

Dalam aksinya, para mahasiswa menyuarakan enam tuntutan utama:

 

1. Transparansi terkait efisiensi anggaran Provinsi Jambi,

2. Kejelasan terhadap proyek multi years yang dinilai minim akuntabilitas,

3. Penyelesaian serius terhadap isu lingkungan hidup yang kian memprihatinkan,

4. Percepatan pembangunan jalan khusus batu bara,

5. Penyelesaian masalah pelayanan dan fasilitas di RSUD Raden Mattaher,

6. Penanganan serius terhadap maraknya kasus korupsi yang menyebabkan Jambi dinilai dalam kondisi *darurat korupsi*.

Salah satu peserta aksi terluka dibagian kepala

Namun, suasana memanas ketika tidak satu pun pejabat, termasuk Gubernur Jambi, keluar untuk menemui massa aksi atau memberikan pernyataan resmi. Kekecewaan mahasiswa memuncak, hingga aksi yang semula berjalan damai berubah menjadi kericuhan.

Peserta aksi terluka dibagian kepala

Bentrok antara mahasiswa dan aparat keamanan pun tak terelakkan. Dalam insiden tersebut, satu mahasiswa dari UIN STS Jambi mengalami luka serius di bagian kepala akibat diduga terkena pukulan dari aparat. Korban langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif.

 

Koordinator aksi, dalam pernyataannya, menyayangkan sikap diam dan tidak responsif dari pihak Pemerintah Provinsi Jambi. “Kami datang dengan niat baik, membawa suara rakyat. Tapi yang kami dapat justru kekerasan. Satu teman kami jadi korban. Ini bentuk pengabaian terhadap demokrasi dan hak berpendapat,” ujarnya.

 

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Pemprov Jambi maupun aparat keamanan terkait kronologi bentrokan dan kondisi korban. Aksi mahasiswa ini menambah deretan panjang protes publik atas kinerja pemerintah daerah yang dinilai jauh dari harapan masyarakat.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *