FGD Ditintelkam Polda Jambi Bahas Peran Pendidikan dalam Menekan Kenakalan Remaja

JAMBI – jambiaktual.co.id Direktorat Intelkam Polda Jambi menggelar Forum Group Discussion (FGD) bertajuk “Optimalisasi Peran Dinas Pendidikan dan Guru BP dalam Edukasi Pelajar terhadap Dampak Kenakalan Remaja di Provinsi Jambi”.

Kegiatan ini berlangsung di Aula Hotel Ratu Duo Jambi pada Jumat (26/9) pukul 08.00 WIB dan diikuti sekitar 120 pelajar perwakilan SMA/SMK se-Kota dan Provinsi Jambi.

FGD menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai instansi dan akademisi, antara lain Sumantri dari Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Asi Noprini, S.Psi., M.H dari UPTD PPA Provinsi Jambi, Dr. Sabri Yanto, S.H., M.H dari Satpol PP Provinsi Jambi, serta Assist. Prof. M. Farisi, LL.M dari Universitas Jambi sekaligus Direktur Pusakademia.

Dalam pemaparannya, Asi Noprini menekankan pentingnya perlindungan anak sesuai dengan UU Perlindungan Anak No. 23 Tahun 2002.

Ia menjelaskan bahwa kenakalan remaja umumnya dipengaruhi dua faktor, yakni internal (krisis identitas, lemahnya kontrol diri) dan eksternal (kurangnya perhatian orang tua, minim pemahaman agama, serta pengaruh lingkungan).

“Upaya pencegahan harus dimulai dari keluarga dengan penerapan aturan, komunikasi yang sehat, hingga pendampingan psikologis bila diperlukan,” ujarnya.

Sementara itu, Dr. Sabri Yanto dari Satpol PP Provinsi Jambi memaparkan peran pihaknya dalam menertibkan remaja yang melanggar aturan, seperti balap liar, nongkrong hingga larut malam, dan geng motor.

“Kami tidak hanya menindak, tetapi juga membina dengan melibatkan sekolah, orang tua, serta lembaga terkait,” jelasnya.

Satpol PP juga rutin melakukan patroli di titik rawan serta berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk menangani anak jalanan.

Narasumber lain, M. Farisi, LL.M, menyoroti keterlibatan remaja dalam aksi unjuk rasa yang kerap berujung anarkis. Menurutnya, banyak pelajar ikut turun ke jalan tanpa memahami substansi atau aturan berdemonstrasi.

“Menyampaikan pendapat tidak harus dengan cara yang destruktif. Bisa melalui opini di media, seni, mimbar bebas, audiensi, hingga media sosial,” tegasnya.

Dari FGD ini, disimpulkan beberapa poin penting, antara lain perlunya keseimbangan antara ilmu pengetahuan dan ketakwaan, pentingnya membagikan pesan-pesan positif kamtibmas kepada pelajar, serta peran orang tua dan sekolah untuk mencegah anak terlibat dalam kelompok motor yang marak meresahkan masyarakat.

Yang memprihatinkan, banyak kasus kenakalan remaja melibatkan pelaku dan korban yang masih di bawah umur. Hal ini tentu mengancam masa depan generasi muda.

Ditintelkam Polda Jambi berharap FGD ini mampu memperkuat sinergi seluruh pihak untuk menekan angka kenakalan remaja sekaligus menumbuhkan kecintaan pelajar kepada NKRI.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *